Pewayangan, sebuah cerita yang awalnya dari agama hindu (India) kemudian dikarang oleh para empu dan dialihkan ke bumijawa oleh empu walmiki, itu cerita dari mahabarata. Jadi wayang itu berkembang pada agama Hindu, tapi untuk bentuk wayang pada zaman sekarang itu berbeda dengan wayang dahulu, wayang dahulu itu seperti wayang Bali, dengan bentuk 3 dimensi. Kemudian pada era zaman Walisongo wayang itu dikembangkan oleh Sunan Kalijaga dengan bentuk yang lebih ramping dan makna-makna tertentu (busananya mempunyai berbagai warna). Oleh para Wali tersebutlah wayang berkembang sampai sekarang.
Kemudian untuk cerita pewayangan sendiri itu adalah cerita dimulainya dari dua golongan yaitu, para dewa dan manusia. Pada zaman dahulu ketika Nabi Adam mempunyai putra keenamnya yang bernama Nabi Syes, Nabi Syes sendiri dikaruniai dua anak yaitu, Anwas dan Anwar. Anwas berkehidupan wajar selayaknya manusia biasa dan Anwas juga menurunkan orang-orang terpilih diantaranya adalah para Nabi. Sedangkan Anwar dia ingin hidupnya lepas dari pengaruh (masalah) dunia seperti lapar, sakit, mati dan lain sebagainya. Oleh sebab itu dia berguru kepada salah satu malaikat yang bernama malaikat Azazil, kemudian dia disuruh bertapa selama 7 tahun degan menghadap matahari.
Dalam usahanya itu akhirnya apa yang dinginkan Anwar telah tercapai, tubuhnya tidak dapat dilihat oleh mata biasa, dalam arti lain dia beralih ke bangsa halus, dari tubuhnya setengah manusia dan berbadan halus. Karena dia berbadan halus dan mulai beradaptasi dengan bangsa halus lainnya, dia telah disegani makhluk-makhluk halus lainnya diantaranya Jin. Pada saat itu Anwar bertarung pada raja jin dan berhasil, mengalahkannya, kemudian putri dari raja jin itu dinikahi oleh Anwar. Perkawinan persilangan antara Anwar dengan putri raja jin itulah yang menurunkan para dewa. Dewa itu campuran dari manusia dan jin.
Anwar dalam pewayangan dikenal sebagai Sang Hyang Nurcahya, dan putra dari Sang Hyang Nurcahya adalah Sang Hyang Tunggal dan Sang Hyang Nurroso, sehingga menjadi keturunan para dewa. Jadi para dewa adalah bangsa setengah manusia dan setengah jin.Setelah itu pada era Suralayah yaitu batara guru yang memegang kampung kadewan (dewata), dia ingin kembali ke posisi nenek moyangnya yaitu bangsa manusia, oleh sebab itu Sang Hyang guru dan para dewa lainnya menurunkan bangsanya dan berkolaborasi atau menikah dengan para manusia sehingga turunlah keturunan dari para pandawa, para kurawa dan sebagainya.
Itulah awal mula dari cerita pewayangan , pada dasarnya cerita pewayangan itu antara islam dengan manusia, jin dan para dewa itu pangkalnya hanya satu yaitu dari Nabi Adam, Nabi syes, dan kemudian pada Anwar (Sang Hyang Nurcahya).
Mengupas Budaya Pewayangan dari Sejarahnya
on
slamat mlm mas. postingannya sangat bermanfaat mas trmksih'y mas.
BalasHapusSama-sama sob.Terima kasih atas kunjunganya 8-)
HapusSaya aneh sob... diatas dikatakan wayang berasal dari agama Hindu (India), tapi kok literasinya berbau Islam? Padahal kalau dilihat akidah wayang itu berbeda sekali dengan Tauhidnya Islam. Apa ini yang dinamakan sinkretisme ya? Kalau ada referensi boleh sharenya sob ke email saya (saya sedang tertarik untuk masalah ini sebagai perbandingan). Nice share :)
BalasHapusSebelumnya terima kasih atas pertanyaanya.
HapusJadi menurut sejarawan yang saya Wawancarai,beliau mengatakan jika sejarah pewayangan antara islam dan Hindu itu ada kaitanya.Jika masalah tentang akidah wayang berbeda sekali dengan tauhid islam,itu saat ini saya belum bisa menjelaskan,karena yang saya tulis ini berdasarkan wawancara dan dari satu sumber.
budaya yang sangat saya kagumi... :)
BalasHapusbagus sob,tp lebih bagus klo kita ikut melestarikan,..hehehehe (h)
HapusPostingan yang sangat menarik, karena aku suka wayang terutama wayang golek... dirumah ada beberapa koleksi wayang dari kakekku, beliau dalang... hehehh
BalasHapuskeep posting...:)
oh iiya FollBack sukses di #10, terima kasih banyak untuk follownya, salam persahabatan...
yaph...salam persabahatan juga,thanks udah di follback :-d
Hapussangat menarik sekali sobatku, udah aku follow balik number 11 ... :) makasih yah
BalasHapusSalam kenal dari Ujung Utara Kota Karawang :)
sama-sama,salam kenal dari ujung utara pulau jawa bagian tengah,..hehehehe x-)
Hapusbudaya pewayangan mesti selalu diperhatikan dan ditingkatkan, agar tidak tenggelam oleh budaya2 barat.. nice kawan.. saya udah follow #12
BalasHapusbener banget sob,dan kita sebagai penerus generasilah yang harus memperhatikan dan melestarikanya,...
Hapussalam kenal, kunjungan perdana..
BalasHapusnice info sobat ..
BalasHapussaya suka ini tentang budaya keren :) .
BalasHapusbiarpun terkadang kurang paham dengan dialog nya...saya juga suka dengan cerita wayang..hehe :)
BalasHapussaya udah folback mas,,,
BalasHapus#16
:-d
nice posting sob... follback sukses #19,
BalasHapuslink sobat udah nangkring di blog ane sob...
Keren... (h)
BalasHapusKunjungan per dana mas.. Makasih bacaannya nambah pengalaman.
BalasHapussama-sama, semoga aja bermanfaat bagi semua masyarakat
Hapus:)
lovely post...
BalasHapusmakasih buat tulisannya...
BalasHapusditunggu pembahasan tentang wayang berikutnya... :)
ea sama-sama..
Hapussblumnya minta ma'af sob, hehe :) karena saya jarang otak-atik net
makasih buat infonya :)
BalasHapusIkut menyik nih sob,, kreen tulisannya...
BalasHapusoya sekalian mau ngasi info,, tolong link blog saya dirubah sob, dari http://edynlaskar09.blogspot.com ke http://www.edynlaskar.com/. Makasi sebelumnya sob... N maaf klo bukan tempatnya disini...
Salam Bloggger
ayo semangat.. di tunggu kelanjutan postingan2 menarik berikutnya :)
BalasHapusterimakasih mas ya
hehe :) oke sob, kebetulan jga ni lgi online, biasanya nggc, soalny modem di rmh mati.. terima kasih telah berkunjung (o)
Hapus